Ketua IDI Pringsewu meninggal dunia karena serangan jantung

ilustrasi - Gambar petugas Covid 19 dalam membantu proses pemakaman. (libassonline.com)
ilustrasi – Gambar petugas Covid 19 dalam membantu proses pemakaman. (libassonline.com)

Bandarlampung (libassonline.com | bit.ly/libasnews) – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung menegaskan bahwa dr Didik Arif yang merupakan Ketua IDI Kabupaten Pringsewu meninggal dunia mendadak, diduga akibat terkena serangan jantung.

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, almarhum sehari yang lalu sempat melakukan aktivitas di tempat praktiknya, kemudian pada sore hari yang bersangkutan pulang ke rumah ibunya di Kecamatan Sukoharjo.

“Almarhum meninggal dunia bukan karena COVID-19, tapi terkena serangan jantung pada Sabtu malam (30/1),” kata Wakil Ketua IDI Lampung dr Boy Zaghlul Zaini MKes dihubungi di Bandarlampung, Minggu.

“Meninggalnya kan tadi malam. Siang almarhum masih melakukan praktik, lalu sore hari ke rumah ibunya untuk mengantarkan obat sebab orang tuanya sedang sakit,” kata dia.

Kemudian, lanjut dia, setelah sampai di RS Mitra, sebenarnya yang bersangkutan sempat mendapatkan pertolongan pertama, namun gagal.

Namun, lanjut dia, sekitar pukul 21.00 WIB saat ingin pulang dari rumah orang tuanya, kondisi tubuhnya lemas dan almarhum pun masih bisa menelpon temannya yang berada di Pringsewu.

“Saya hanya dikabari bahwa yang bersangkutan meninggal dunia tadi malam, terkait apakah beliau COVID-19 atau bukan belum dapat informasinya, tapi kalau dilihat dadakan seperti itu mungkin terkena serangan jantung atau stroke,” kata dia.

“Karena kondisinya semakin lemas, dr Didik dibawa oleh temannya tersebut ke Rumah Sakit Mitra Husada,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu, Ulinnoha mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan kabar duka tersebut Minggu pagi.

“Ya Ketua IDI Pringsewu tersebut meninggal dunia Sabtu malam,” kata dia.

Namun, ia mengatakan bahwa masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait penyebab meninggal dunianya dr Didik Arif.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *