Jakarta – Libassonline.com || Ribuan supir dari Keluarga Besar Sopir Indonesia (KB-SI) menggelar aksi unjuk rasa (unras) damai Selasa (11/02) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peserta unras yang di dominasi oleh para Supir menuntut perbaikan kondisi kerja yang signifikan dari pengusaha yang mereka sebut sebagai “TIRANI BIROKRASI“.
Diketahui, Aksi unras (KB-SI) yang di mulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung di tiga lokasi strategis: NPCT1, Polres Jakarta Utara, dan Kantor Pelindo Pusat. Titik kumpul para demonstran berada di depan NPCT1.aksi unras diwarnai dengan teriakan yel-yel “Hidup Sopir!, Hidup Rakyat Indonesia!, Sopir Bersatu Tak Bisa Dikalahkan!”.
“Kami menyuarakan berbagai permasalahan yang mereka hadapi, termasuk kemacetan yang berkepanjangan, aksi premanisme, pungutan liar, kebijakan gate pass yang memberatkan, dan fasilitas pelabuhan yang dinilai jau dari kata layak, serba minim dan tidak memadai. Dan enam point tuntutan utama. Serta meminta Aparat Penegak Hukum serta PT. Pelindo segera tertibkan pungli yang dirasa memberatakan para supir. Tuntutan (KB-SI), “kata Ketua Umum Konferensi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Ilhamsyah melalui pesan singkat WhatsApp kepada Libassonline.com, Rabu (12/02).
Lebih lanjut Ketua Umum Konferensi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Ilhamsyah menyatakan sikap yang terdiri dari beberapa point tuntutan aksi, diantaranya:

_ Penghapusan Kebijakan Gate Pass: KB-SI menuntut penghapusan total kebijakan gate pass pelabuhan yang dianggap sangat merugikan para sopir. Mereka menuntut agar proses bongkar muat barang tidak boleh melebihi satu jam.
_ KB-SI meminta solusi konkret untuk mengatasi kemacetan, termasuk penambahan gate in di NPCT1, perbaikan sistem yang sering mengalami error, dan penyediaan kantong parkir gratis di dalam pelabuhan. Tak hanya itu, para sopir menuntut perlindungan dari tindakan premanisme yang kerap mereka alami
_ KB-SI mereka meminta pihak PT. Pelindo untuk menyediakan fasilitas yang lebih memadai di pelabuhan, seperti toilet, kantin, dan ruang tunggu yang layak untuk sopir, kernet, dan pengguna jasa pelabuhan lainnya.
_ KB-SI mendesak pemberantasan total praktik pungli di dalam pelabuhan. Menurut Salah seorang pendemo kepada teropongrakyat.co “praktik pungli di Pelabuhan jelas memberatkan Kami para supir. Kami berharap kepada Polisi untuk bisa menertibkan aksi pungli di dalam Pelabuhan,” jelas-nya kepada Libassonline.com, (11/02).

KB-SI menyerukan solidaritas nasional untuk mendukung perjuangan mereka. Mereka meminta masyarakat untuk menyebarkan informasi tentang aksi ini seluas-luasnya sebagai bentuk kontribusi terhadap perjuangan para sopir Indonesia. “Ingatlah, anak dan istri, serta orang tua kita di rumah menunggu kabar baik dari perjuangan ini, agar kelak kehidupan keluarga di rumah bisa lebih sejahtera,” pungkas Ilhamsyah.
Diketahui, sampai berita ini tayang, pihak PT. Pelindo belum bisa di mintai keterangan terkait maraknya pungli di dalam pelabuhan Tanjung Priok.
(Nadillah)