Jakarta – Libassonline.com || Aksi masyarakat sipil mendesak Harun Masiku ditangkap kembali terjadi di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, namun aksi tersebut diwarnai pelemparan batu dan petasan dari massa aksi, Senin (23/12).
Sementara itu Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Tessa Mahardhika turut menanggapi aksi itu. Selain menyebut KPK juga mendukung massa aksi yang meminta KPK mengusut semua kasus korupsi, Tessa pun angkat bicara terkait aksi unjuk rasa atau demonstrasi sekelompok orang yang berlangsung anarkis di depan Gedung Merah Putih KPK.
“Kami berharap masyarakat yang menyampaikan aspirasi tersebut untuk bisa menyampaikan secara baik, tidak melakukan vandalisme, tidak melakukan perusakan karena itu juga bisa akan menjadi sebuah tindakan pidana tersendiri yang bisa dikenakan,” jelas Tessa kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (23/12).
Terpisah, Aktivis 98 yang akrab disapa Kamper angkat bicara terkait unras yang berujung anarkis di lembaga antirasuah kemarin, Kamper mendukung dorongan aspirasi dari masyarakat dalam penuntasan perkara korupsi yang kini berjalan ditempat bahkan mengalami kemunduran alias mandul.
Menurutnya, penyampaian pendapat di muka umum sah-sah saja, toh dilindungi undang-undang (UU). Hanya saja, Kamper mengimbau kepada masyarakat yang menyampaikan aspirasi melalui unjuk rasa untuk tidak melakukan perusakan.
Diberitakan, unjuk rasa di depan Gedung Lembaga Antirasuah, Jakarta, pada Senin (23/12) petang, berlangsung ricuh dan anarkis. Massa pendemo yang awalnyq menuntut Lembaga Antirasuah agar menangkap buronan mantan calon anggota legislatif (caleg) PDIP Harun Masiku, diwarnai penyerangan hingga perusakan. para demonstran melakukan bakar-bakaran hingga melempari Gedung Lembaga Antirasuah Merah Putih dengan batu, tanah basah, dan botol.
Lebih lanjut Kamper mengatakan, “masyarakat sekarang tidak bodoh, apalagi banyaknya kasus korupsi yang mangkrak salah satunya selain Harun Masiku ada Kasus Firli Bahuri yang sampai saat ini tenggelam dan memasuki Peradilan hukum kedalaman rimba tergelap”.
“Wajar saja mereka melakukan aksi vandalisme dengan mencorat-coret bagian depan Gedung KPK dengan tulisan hinaan. Ya, sudah jelas ko, kredibilitas Lembaga Antirasuah (KPK-red) patut dipertanyakan?, “tandas Kamper, Selasa (24/12).
“Apalagi sekarang, lagi dan lagi lembaga antirasuah dipimpin oleh Korps Tribrata, ya bukan berarti saya secara eksplisit mengatakan, ini Lembaga Antirasuah (KPK) atau Polsek Kuningan, lebih tepatnya?, “pungkas Kamper.