Makassar (Libassonline) – Pangkalan Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar segera mengirimkan Rumah Sakit Terapung untuk mengobati korban pascagempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang berdampak pada dua daerah di Provinsi Sulawesi Barat.
Kapal Rumah Sakit yang dikirimkan ke lokasi bencana KRI Soeharso. Kapal ini dilengkapi peralatan medis yang lengkap, dan seusuai dengan kebutuhan lapangan.
“Kapal ini memang dirancang untuk menangani kondisi kedaruratan bencana alam serta membantu penyelamatan korban satunya gempa bumi,” paparnya.
“Besok dikirim Rumah Sakit Terapung bersama tim medis yang memiliki beragam keahlian kesehatan,” ujar Komandam Lantamal VI, Laksanama Pertama TNI, Benny Sukardi di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Pengiriman bantuan kapal rumah sakit TNI itu, guna membantu pengangan medis bagi korban luka-luka, mengingat kondisi Rumah Sakit Mitra Manakarra saat gempa mengalami kerusakan parah.
Selain itu, dampak gempa juga merusak jalur darat sehingga akses jalan menuju Kota Mamuju mengalami kerusakan akibat tertutup tanah longsor, dan tidak bisa ditembus kendaraan.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju tercatat ada lima titik pengungsian berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Jaringan listrik masih padam dan komunikasi selular belum sepenuhnnya stabil di dua kabupaten tersebut.
Data sementara dihimpun Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021, korban meninggal dunia akibat gempa pada Jumat dini hari pukul 02.28 WITA di Provinsi Sulbar, sebanyak 34 orang.