Berau, Libassonline.com – Seperti diketahui Beberapa waktu lalu Kemenhub Cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor UPP Kelas II Tanjung Redeb menyerahkan kepada BUP, PT. Mitra Samudera Kreasi yang dilaksanakan oleh PT. Prima Anugerah Sejahtera Nusantara. melalui perjanjian sewa berupa tanah bangunan pada Pelabuhan Kelas II Tanjung Redeb, Kalimantan Timur seluas 1.200 m2, 2.262 m2, 1.157 m2 untuk dioperasikan sebagai lahan lapangan penumpukan container.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Tanjung Redeb, Hotman Siagian, mengungkapkan bahwa Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Tanjung Redeb, Berau tengah berbenah memperluas area tempat penumpukan boks container dengan menyiapkan lahan eks gudang lama yang tidak berfungsi untuk dijadikan platform penumpukan container, menambah area platform yang sudah ada.
Dengan ditambahnya area tempat penampungan container tersebut, diharapkan akan meningkatkan daya tampung arus barang-barang yang akan masuk dan keluar Kabupaten Berau melalui Pelabuhan Kelas II Tanjung Redeb, sekaligus untuk melayani arus keluar masuk barang bagi peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Berau maupun Provinsi Kaltara.
Salah satu mandor TKBM Herman, mengapresiasi pejabat Kepala KUPP Kelas II Tanjung Redeb atas kepemimpinannya, Pelabuhan Tanjung Redeb meningkat sarana maupun kualitas pelayanan kepada pengguna jasa, dan berharap semoga Pelabuhan Tanjung Redeb bisa sejajar dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia, Senin (25/1/2021).
Dia juga berpendapat seiring dengan meningkatnya pelayanan Pelabuhan Tanjung Redeb, juga akan meningkatkan pendapatan mereka, para buruh Pelabuhan.
“Alhamdulillah dengan gagasan Kepala KUPP yang baru, Pak Hotman, Pelabuhan Tanjung Redeb meningkat pesat dan TKBM juga berharap atas suksesnya peningkatan pelabuhan akan meningkatkan pendapatan buruh TKBM,” ujar Herman seperti di kutip Redaksi Anews, Senin (25/1/2021).
Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Tanjung Redeb memiliki lokasi yang sangat strategis di Kalimantan Timur Bagian Utara, sehingga menjadi penopang perekonomian bagi dua provinsi, yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
